ketua DEMA FTIK sedang berorasi menyampaikan aspirasinya di Hari Pendidikan Nasional. foto : Aziz |
Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (DEMA
FTIK) gelar aksi peringati Hari Pendidikan Nasional. Dengan memusatkan aksinya
di halaman gedung FTIK. Aksi ini diikuti oleh perwakilan Lembaga Kemahasiswaan
yang ada di FTIK, mahasiswa FTIK dan
juga beberapa perwakilan mahasiswa dari Fakultas lain. Dalam aksi yang dimulai pukul 08.00 WIB ini DEMA FTIK lebih
menyorot persoalan yang ada di lingkup FTIK (2/5).
FTIK sebagai Fakultas
terbesar dan tertua di IAIN Purwokerto pada kenyataanya masih banyak menyisakan
pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama oleh jajaran Birokrat di
Fakultas.
Dalam press releasenya, aksi ini menuntut beberapa permasalahan
yang menjadi keresahan mahasiswa di kampus IAIN Purwokerto khususnya FTIK.
Diantaranya permasalahan dalam pelayanan administrasi kampus, sarana dan
prasarana yang belum memadai dan kinerja tenaga pengajar kampus.
Tidak berfungsinya beberapa kamar mandi di gedung FTIK membuat mahasiswa harus mecari kamar mandi di gedung lain ketika akan buang air kecil. “Banyak sekali masalah-masalah yang dihadapi oleh mahasiswa FTIK terkait sarana dan prasarana, salah satu contoh kecilnya adalah kamar mandi yang menghambat kefektifan belajar mahasiswa,” ujar Anwar Maulidin selaku ketua DEMA FTIK.
Fahrur Roziq mahasiswa Fakultas Dakwah yang menjadi salah satu peserta aksi menyatakan bahwa tujuan utama dari aksi tersebut adalah untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional dan juga sebagai bentuk penyampaian hak-hak mahasiswa terkait dengan fasilitas dan sistem pembelajaran di kampus IAIN yang kurang maksimal.
Receptionist khususnya di FTIK juga dinilai kurang ramah
dalam melayani, ketika dilayani dengan
ramah pastinya mahasiswa akan senang dan lebih semangat. Hal lain seperti Kinerja dosen yang kurang memuaskan tentu berimbas pada kualitas mahasiswa. Transfer ilmu dari dosen ke mahasiswa haruslah dilakukan dengan sungguh-sungguh, agar FTIK ini mampu menghasilkan lulusan yang berkompeten dibidangnya.
“Terkait kinerja dosen banyak juga dosen yang hanya mengajar
seenaknya sendiri, Kita disini belajar bukan hanya mencari absen ataupun nilai tapi
kita butuh yang namanya ilmu”. jelas Anwar.
“Harapan kami setelah adanya aksi ini, karena saya
tadi sudah sowan ke Abah Kholid selaku Dekan satu itu mendukung aksi ini agar sebagai evaluasi fakultas terkait apa
yang masih kurang di dalam FTIK, dan
harapannya pastinya apa yang menjadi hak kami ataupun tuntutan kami nanti bisa
didengar oleh jajaran yang ada di fakultas dan bener-bener direallisasikan” tambahnya. (Day)
0 Komentar