PURWOKERTO – Puluhan peserta berpakaian serba hitam menggelar Aksi
Kamisan di Tugu Pembangunan Purwokerto, Kamis (19/6/2025). Mereka berdiri diam
sambil membawa poster bertuliskan tentang tuntutan keadilan. Aksi ini digelar
sebagai bentuk perlawanan simbolik terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang
belum terselesaikan, khususnya dalam rangka mengenang 1000 hari Tragedi
Kanjuruhan.
Aksi
tersebut merupakan bagian dari solidaritas nasional, yang juga dilakukan
serentak di berbagai kota lain di Indonesia. Tema “Mengenang 1000 Hari Tragedi
Kanjuruhan” dipilih sebagai pengingat publik dan desakan agar keadilan bagi
para korban tidak lagi ditunda.
Salah
satu inisiator aksi Kamisan berinisial S menyampaikan bahwa pemilihan tema ini
bukan sekadar momentum peringatan, tetapi juga bentuk desakan kepada negara
untuk tidak menutup mata terhadap tragedi kanjuruhan tersebut.
“Kami
berdiri di sini bukan hanya untuk mengenang, tapi untuk mendesak negara agar
tak menutup mata terhadap tragedi kemanusiaan. Ini juga dilakukan serentak di
berbagai kota lain,” ujar S saat ditemui di sela-sela aksi.
Menurut
S, Aksi Kamisan tidak hanya menjadi sarana unjuk rasa, tetapi juga cara menjaga
ingatan kolektif atas luka bangsa yang belum disembuhkan, juga sebagai panggilan
moral untuk terus menyuarakan keadilan bagi korban dan keluarga yang
ditinggalkan. Peserta aksi ini terdiri dari mahasiswa, aktivis kampus, dan
masyarakat sipil.
Reporter: Parhatun Nisa
Penulis: Siti Faoziyah
Editor:
Fahmi & Saeful
0 Komentar