Purwokerto (1/4) Pelantikan Lembaga
Kemahasiswaan (LK) IAIN Purwokerto dilaksanakan di Auditorium Utama dengan
total jumlah peserta dan tamu undangan sebanyak 890 orang. Terdiri dari 27 LK,
dengan pengurus dari masing-masing LK sebanyak 30 orang.
Acara dimulai sekitar pukul 09.15 dengan
pembukaan dan sambutan. Dilanjut dengan acara inti, yaitu pelantikan. Sambutan
yang pertama disampaikan oleh Ketua (Panitia Pemilihan Mahasiswa) PPM, Firman
Maulana. Dalam sambutannya dia mengatakan bahwa ada lima Parpolma yang
mendaftar untuk mengikuti kontestasi politik yang terdiri dari Partai BOM,
Partai Jalur, Parpolma, PD2B, Pakem, dan kesemuanya lolos tahap verifikasi.
Setelah melalui tahap verifikasi, pada 18 Februari PPM mengadakan sosialisasi
kepada mahasiswa sekaligus pengambilan nomor urut yang dihadiri oleh LK, Kosma,
dan satu perwakilan kelas. Lalu pada
19-21 Februari diadakan kampanye Parpolma. Pelaksanaan pencoblosan Parpolma
untuk menentukuan kursi lembaga legislatif dilakukan pada (25/2).
Sambutan berikutnya dari Arif Sutanto,
tamu undangan yang hadir dari Polres Banyumas menjabat sebagai Kepala Unit 3
Bidang Sosial Budaya, di mana membawahi kegiatan mahasiswa. Tahun 2019 ini
beliau menyampaikan program kerja untuk lebih dekat dengan mahasiswa. Sambutan
selanjutnya dari Rektor, dengan ulasan sejarah mengenai beliau yang pernah
mengalami hal yang sama di Auditorium IAIN Sunan Kalijaga pada 1989. Beliau
menyampaikan dua tantangan yang harus dihadapi para lembaga kemahasiswaan yang
akan di lantik, tantangan yang pertama ialah sebagai kader, sebagai aktivis
mahasiswa IAIN Purowokerto dan tantangan yang kedua ialah sebagai kader
potensial bangsa Indonesia. Beliau berharap lembaga kemahasiswaan mampu
meningkatkan kualitas emosional dan spiritual mahasiswa IAIN Purwokerto, karena
kualitas intelektual sudah menjadi tanggung jawab dosen.
Pelantikan SEMA Institut dan DEMA
Institut dilaksanakan bersama dan dilantik langsung oleh Rektor. Sedangkan bagi
DEMA Fakultas, HMJ dan HMPS dilantik oleh Dekan atau Wakil Dekan III dari
masing-masing fakultas. Namun, karena ada yang tidak dapat hadir, panitia
terjun langsung ke masing-masing fakultas untuk mengkonfirmasi mengenai siapa
yang melantik LK, bahkan dari FEBI dilantik oleh Dosen.
Persiapan acara yang kurang menyebabkan
acara berlangsung lama dan kurang kondusif. Terkait persiapan tersebut Firman
Maulana selaku ketua PPM mengatakan, “Persiapan yang ada memang mendadak karena
pada 25 Maret dilaksanakan pencoblosan kemahasiswaan, sedangkan kita masih
disibukkan dengan pencoblosan di HMPS PM, itu sampai putaran ke tiga. Jadi
tanggal 26 mereka dengan hasil imbang sedang melakukan kampanye, tanggal 27
melakukan pencoblosan lagi dan dengan hasil imbang lagi, kemudian pada tanggal
28 panitia terjun ke kelas-kelas untuk melakukan voting. Jadi memang
persiapannya sangat kurang karena acara terbentuk tanggal 28, sedangkan
persiapan dilakukan tanggal 29, 30, 31. Karena memang dari HMPS PM sendiri banyak
timeline dan dari panitia tidak mengonsep secara keseluruhan, karena kita
sistemnya step by step.”
Banyak dari peserta pelantikan yang
duduk di lantai Auditorium karena kursi yang tidak memadai dan kapasitas
Auditorium yang kurang. Hal itu disampaikan oleh Firman Maulana mengenai
kekurangan tempat duduk bagi para peserta LK, “karena kapasitas di Auditorium
hanya memuat 500 orang, kursi pun sudah mengambil dari rektorat, dan dari GSC
sendiri jumlahnya kurang dari 50 jadi tetap kekurangan, dan apabila kami
menyediakan 900 kursi tetap saja tidak akan cukup karena kapasitas di
Auditorium hanya memuat 500 orang,” jelasnya. Kurangnya tempat bagi peserta
pelantikan tersebut membuat kondisi menjadi kurang kondusif, banyak dari
peserta yang setelah dilantik langsung meninggalkan tempat dan memilih berfoto
di depan Auditorium.
Pengurus baru tentu memiliki pandangan
baru dalam kepengurusannya. Ivan Muarif selaku Ketua DEMA Institut terpilih
menyatakan program kerja yang akan dilaksanakan dalam kepengurusannya selama
satu tahun ke depan, “saya ingin mengadakan kotak amal dari setiap kelas, dan
sistemnya otonom. Dan saya juga ingin antar UKM saling bersinergi sehingga
tidak berjalan sendiri-sendiri.” Noto Saputro, selaku ketua DEMA Institut
periode 2018-2019 menyampaikan harapannya agar kepengurusan berikutnya lebih
baik, menurutnya acara pelantikan tahun ini pun lebih semangat dari tahun lalu,
serta program yang direncanakan tahun lalu sudah terealisasikan semua.
Reporter : Gany, Mawar, Mutiara
0 Komentar