Ticker

6/recent/ticker-posts

Sebagai Wadah Kreativitas Mahasiswa, Komunitas PIAUD STUDIO Gelar Workshop Kesenian X PIONER 2025


(Pemateri Budi Budiman sedang memberikan materi kepada peserta 
workshop kesenian x pioner 2025) (dok: panitia pioner 2025)

Purwokerto — Komunitas PIAUD Studio Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto sukses gelar acara PIONER 2025. Kali ini gelaran PIONER berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu dengan penambahan kegiatan Workshop Kesenian sebagai wadah belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Acara yang dilangsungkan selama satu hari ini diperuntukkan untuk memperingati Hari Pahlawan, sekaligus hari lahir Komunitas PIAUD Studio yang ke-9.

Kali ini Workshop Kesenian X PIONER 2025 mengusung tema "Membangun Imajinasi, Menyatukan Kolaborasi Kreatif dalam Bingkai Seni". Tema ini dipilih karena PIONER berfokus pada pemberian wadah kepada mahasiswa PIAUD khususnya untuk mengembangkan potensinya dalam hal kesenian dan kolaborasi dari berbagai komunitas yang ada di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).

PIONER 2025 juga dimeriahkan oleh kehadiran Budi Basen selaku seniman sekaligus pegiat seni rupa Banyumas. Dalam rangkaian Workshop kesenian terdapat sesi praktik wayang yang dikomandoi secara langsung oleh Budi Basen.

“Kegiatan seperti ini mendukung kreativitas dan kolaborasi antar mahasiswa. Kolaborasi terjalin melalui ajang submit karya,” ujar Laili selaku Ketua Komunitas PIAUD Studio.

Ia juga menjelaskan bahwa pada Pioner tahun ini, Komunitas Piaud Studio tidak hanya menampilkan karya internal, tetapi juga terbuka untuk komunitas se-FTIK dan mahasiswa PIAUD dari kalangan semester 1–5. Kolaborasi ini menjadi lahan untuk bertukar elemen dan saling mengetahui antardua Prodi.

“Beberapa komunitas yang tampil dalam acara ini antara lain Sanggar Atap Langit, Tahta Syajaroh, dan komunitas Tata Bahasa. Target audiens pada acara ini adalah mahasiswa PIAUD semester 1–5 dengan delegasi 15 anak per kelas. Terdapat juga audiens dari mahasiswa umum, komunitas se-FTIK, dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FTIK yang juga hadir,” sambung Laili.


(Peserta workshop sedang melakukan poto bersama dengan pemateri)
(dok: panitia pioner 2025)

Ketua Panitia PIONER, Jazila, menjelaskan bahwa persiapan PIONER dilakukan selama kurang lebih dua bulan. Ia juga berharap peserta dapat mengikuti dengan antusias yang tinggi, menyerap ilmu, dan mengembangkan imajinasinya dalam seni.

Selanjutnya Laili selaku Ketua Komunitas PIAUD Studio juga menerangkan bahwa kesenian memiliki nilai penting sebagai bekal bagi mahasiswa PIAUD, terutama untuk mata kuliah di semester 3 ke atas.

“Bekal mata kuliah Prodi Piaud ada semua di kotak-kotak PIAUD Studio, seperti mata kuliah dongeng. Kesenian juga membekali mahasiswa untuk menjadi calon guru yang inovatif, yang tidak hanya bisa public speaking dan teori, tetapi juga memiliki jiwa kesenian, seperti menari, mendongeng, dan pembacaan puisi,” terangnya. Ia juga berpendapat jika mahasiswa yang bergabung dengan PIAUD Studio dinilai sudah memiliki bekal lebih untuk menghadapi perkuliahan nantinya.

Laili Komariyah selaku audiens menyampaikan kesannya bahwa kegiatan Workshop Kesenian X PIONER 2025 luar biasa. “Daya tarik audiens untuk mengikuti Pioner tahun ini adalah dengan adanya Workshop kesenian yang sebelumnya belum pernah diadakan. Sesi pematerian pada workshop luar biasa menyenangkan, dan materi yang disampaikan juga cukup menarik untuk diikuti.

Reporter : Azi Setiyawan Sukron, Bunga Anisa

Penulis: Novandi Ali Akbar

Editor: Fahmi Rahmatan Akbar, Muhamad Saepul Saputra

 


Posting Komentar

0 Komentar