 |
peserta sedang input di sport ident
foto : Aziz
IAIN Purwokerto-(25/4)
menjadi tuan rumah penyelenggaraan Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat
Mahasiswa (IPPBM). Ada beberapa cabang lomba yang diadakan salah satunya adalah
orienteering. Orienteering merupakan lomba yang membutuhkan
kemampuan navigasi menggunakan kompas dan peta untuk menyelesaikan suatu
lintasan dari titik kontrol satu ke yang lain. ada dua kategori yang diperlombakan yaitu Midle Orienteering dan Sprint Orienteering putra dan putri. Cabang lomba ini baru pertama
kali dikenalkan di IPPBMM pada tahun ini, diajukan oleh Komunitas Mahasiswa Pecinta
Alam (KMPA) Faktapala yang bekerja sama
dengan Federasi Orienteering Banyumas (FOB).
"Orienteering adalah lomba yang
mengandalkan ketepatan dan kecepatan, teknisnya peserta menggunakan peta dan
kompas untuk mengunjungi titik kontrol secara berurutan setepat dan secepat
mungkin." Terang presiden FOB Akbar
Abriyanto atau yang lebih dikenal dengan Pelo. Model perlombaan yang diambil oleh panitia adalah cross cauntry
karena IAIN Purwokerto sendiri terletak di tengah perkotaan.
Dikarenakan
perlombaan ini masih baru di IPPBMM dan kurang nya pemahaman peserta mengenai
teknis pendaftaran maka peserta yang ikut berpartisipasi masih sedikit. Dengan
jumlah peserta putri 5 dan putra 13 dari 13 kontingen. Ada 15 pos yang harus ditempuh peserta dengan jarak tempuh untuk putri 4,7 km dan
putra 5,1.
|
 |
peta kategori midle orienteering
foto : Ni'mah |
Panitia membutuhkan waktu tiga
bulan untuk mempersiapkan lomba ini dari mulai survei tempat dan pembuatan peta
yang harus sesuai dengan keadaan di lapangan. Kesulitan dalam penyelenggara lomba ini adalah proses perpindahan
alat absen yang digunakan disetiap titik dari manual menjadi elektronik. "Dulu
dari setiap peserta inputnya manual sekarang berpindah ke elektronik spans
namanya sport ident", tutur Rokhiman selaku penanggung jawab lomba
orienteering.
Meskipun baru pertama kali masuk
IPPBMM,
orienteering sudah lama dikenal di kalangan Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA). "Kami
berinisiatif ingin mengangkat orienteering untuk diakui Komite Olahraga Nasional
Indonesia (KONI), karena orienteering sendiri sudah tenar di dunia", ujar
Rokhiman.
Reporter : Ni'mah
Penulis : Alfurqon
Editor : Aziz
0 Komentar